Sabtu, 28 November 2015

5 TANDA ABUSIVE RELATIONSHIP !!!


Abusive relationship enggak selamanya mudah dideteksi.Yuk, kenali tanda-tandanya! Menurut data dari Do Something Organization, 25% remaja usia sekolah pernah terjebak dalam abusive relationship, lho. Dan, setengah dari jumlah ini memiliki kecenderungan untuk bunuh diri.  Masalahnya selama ini batas kekerasan tersebut jadi kabur karena kita sering denial. Kita umumnya melabeli tindakan pacar sebagai bagian dari rasa sayang, padahal kalau dipikir-pikir dia sebenarnya sudah melakukan kekerasandan hubungan kita udah enggak sehat. Yuk, kenali tanda-tanda abusive relationship ini biar kita tahu seperti apa hubungan yang kita jalani.

 

1. Controlling

Tanda-tandanya: selalu ingin tahu ke mana kita pergi atau apa yang kita lakukan, cemburu berlebihan, memaksa ikut apa yang dia lakukan atau mengancam akan memutuskan kalau enggak mau, mengatur cara berpakaian, memastikan kita enggak akan mendapatkan apa yang kita mau dan yang kita dapatkan hanyalah apa yang dia mau, harus tahu semua password akun media sosial kita dan mengatur aktivitas kita di sana, bahkan ada yang sampai mengatur keuangan juga.

 

2. Isolation

Tanda-tandanya: membuat kita kehilangan kehidupan sosial karena semua yang kita lakukan terpusat kepadanya, menjauhkan kita dari teman-teman, lebih sering main dengan teman-teman dia, enggak mengizinkan kita pergi tanpa dia, bahkan ada yang membatasi hubungan kita dengan keluarga.

 

3. Crazy-making

Tanda-tandanya: menyalahkan orang lain atas kesalahannya, menuduh kita yang terlalu sensitif, perubahan mood yang sangat drastis, sukamemutarbalikkan omongan kita dan menjadikannya senjata untuk melawan kita. Biasanya, apa pun yang kita lakukan akan selalu salah di mata abuser ini.

 

4. Emotional

Tanda-tandanya: enggak menghargai kita, menyakiti benda atau hewan kesayangan kita, enggak pernah mendengarkan omongan kita, bahkan enggak memberi kesempatan untuk bicara, mempermalukan kita di depan umum atau waktu berdua aja, mengucapkan hal yang membuat kita memberi nilai negatif pada diri sendiri, memanggil dengan panggilan kasar dan bermakna negatif, seperti bodoh, tolol, atau jelek.

 

5. Physical

Paling mudah dideteksi, seperti memukul, menampar, melukai, mendorong sampai jatuh, sampai memaksa untuk berhubungan seksual.

 

Kalau mendapati tanda-tanda di atas terjadi dalam hubungan kita dengan pacar, itu berarti sudah saatnya untuk mengakhiri hubungan ini, girls. Tanda-tanda tersebut seharusnya memotivasi kita untuk mengambil langkah keluar dari hubungan abusive relationship ini.So, what should we do?

 

1. Cari pertolongan

Kita bisa memulai dengan bicara sama mama atau menghubungi teman, sehingga mendapat dukungan kalau ingin putus dari dia. Enggak perlu malu orang lain tahu tentang kejadian ini. Soalnya, hal ini akan semakin sulit jika dihadapi sendiri.

 

2. Dokumentasikan

Jangan abaikan bukti yang bisa disimpan, seperti sms berisi ancaman atau mengata-ngatai kita dan bukti kekerasan fisik.

 

3. Jangan beritahu dia

Jangan beritahukan keinginan untuk putus, karena dia pasti akan berubah baik dan memperlakukan kita seperti tuan putri. Tinggal tunggu waktu aja sampai dia kembali ke sikapnya semula. Tapi, kita bisa memberitahu orangtua atau teman sehingga mereka bisa memastikan kita dalam keadaan aman ketika putus nanti.

 

4. Habiskan waktu dengan orang lain

Setelah sekian lama terjebak dalam hubungan enggak sehat ini, kita bisa kehilangan rasa percaya diri. Belum lagi ucapan dia yang merendahkan akan selalu membuat kita memandang negatif diri sendiri. Ketika berada di fase ini, usahakan untuk selalu bersama orang lain yang bisa dipercaya, seperti sahabat dan orangtua. Kurangi waktu sendirian karena akan membuat kita kesepian dan muncul keinginan untuk kembali padanya.

Kita juga bisa lebih aktif lagi, seperti ikut ekskul, les tambahan atau mempelajari apa yang selama ini kita inginkan tapi enggak diizinkannya. Atau yang paling sederhana, habiskan waktu bareng keluarga, jadi enggak ada lagi deh keinginan untuk balik kepadanya.

 

5. 1001 janji

Kita mungkin masih sayang sama dia meskipun sudah disakiti. Dan, abuser paling mengerti hal ini sehingga memanfaatkan perasaan kita sebagai senjata. Setelah putus, mereka enggak akan mendatangi kita dengan marah-marah, melainkan dengan penyesalan. Dan, 1001 janji untuk enggak mengulangi tindakannya agar kita mau kembali. Hal ini justru lebih berbahaya, girls. Dia memang enggak menyakiti kita sekarang, tapi dia akanmelakukannya nanti setelah kita kembali kepadanya. Alasannya, karena kita berani melawannya dan melukai harga dirinya. Enggak pingin, kan, terjebak untuk kedua kalinya?

 

Source : http://www.kawankumagz.com/read/5-tanda-abusive-relationship

Sabtu, 21 November 2015

Indonesia Hadapi Tantangan Besar Soal Kekerasan Terhadap Perempuan

Yuniyanti ChuzaifahKetua Komnas Perempuanmemberikan pemaparan soal pengalamannya memimpinKomnas Perempuan kepada 200-an peserta yang kebanyakan berasal dari kalangan pengacaraakademisidan sukarelawan Australia di kota Melbourne.

Dalam acara yang digelar oleh Australian Volunteers International tersebutYuni menjelaskan kondisikekerasan terhadap perempuan saat ini di Indonesia.

"Ada tiga perempuan yang menjadi korban kekerasansetiap dua jam," jelasnya. "85 persen terjadi di rumahtanggaistri yang menjadi korbanjumlahnya mencapailebih dari 276 ribu kasus."

Ia juga menjelaskan bahwa dari 15 jenis bentukkekerasan perempuan yang ada di Indonesia, hanya adatiga kasus yang diakui secara legal, lewat undang-undangperlindungan.

Temuan Komnas Perempuan juga menyebutkan pelakukejahatan kebanyakan adalah orang terdekat korban.Lebih menariknyapara pelaku kejahatan menggunakanagaman untuk mengesahkan kelakukannya. "Merekatelah salah memahami ajaran-ajaran agama dan kulturyang ada," kata Yuni. "Indonesia sebenarnya memilkikonstitusi yang progresiftetapi tantangannya kini adalahadalah dalam penerapannya."

Salah satu masalah yang kini dihadapi oleh KomnasPerempuan adalah meningkatnya jumlah kelompokfundamentalis yang menolak menyelesaikan masalahsecara hukum.

"Mereka memilih untuk melihat dan menanggapinyalewat nilai-nilai agama, budayadan sosial yang merekaanut."

Usai memberikan pemaparanYuni mendapat sejumlahpertanyaan dari hadirin yang ingin menggali lebih jauhperanan Komnas Perempuan dalam menyelesaikanmasalah kekerasan terhadap perempuan. Mereka jugaingin tahu bagaimana melibatkan tokoh-tokoh agama untuk menyelesaikan masalah.

"Salah satu program yang kami lakukan adalah denganmempersiapkan ruang dan pendidikan alternatif bagiperempuanmisalnya dengan mengajarkan plurasimeuntuk menghentikan stigma dan prasangka yang didasarioleh nilai-nilai agama dan etnis," ujarnya dalam bahasaInggris.

"Kami juga telah menyediakan pelayanan pemulihantermasuk ke sekolah-sekolah agama, kami juga mengajakpara pemuka agama terutama yang perempuanjuga paraakademis di bidang agama untuk menyatukan pandanganmereka berdasarkan cabang ilmu yang ada dan tidakhanya berdasarkan teks klasik kitab-kitab agama."

Pemaparannya ini dilakukan dalam pertemuan rutindilakukan Australian Volunteers International untukmenyampaikan laporan terbaru organisasi yang banyakmengirimkan sukarelawan ke sejumlah negara-negara di kawasan Indo-Pasifiktermasuk Indonesia.

Komnas Perempuan juga sudah dan masih terusmenerima sukarelawan asal Australia yang inginmemberikan kontribusi berdasarkan pengalaman dankemampuannya.

Source :http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2015-11-12/indonesia-hadapi-tantangan-besar-soal-kekerasan-terhadap-perempuan/1513576

Minggu, 15 November 2015

" Istri Muda Disayang, Istri Pertama Dipukuli karena Stroke. "

MALANG - Perilaku Alimun (49) sungguh di luar bataskewajaranWarga Desa Tegalsari Kecamatan KepanjenKabupaten Malang, ini tega menganiaya isterinya Paini(46) yang menderita stroke. 

 

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Wahyu Hidayatmenceritakankejadian ini terjadi pada Jumat 18 September 2015. Penyebabnyakorban yang mengerangkesakitan akibat penyakit yang dideritanyajusterumenyulut emosi tersangka.

 

"Tanpa kontrol dia melepaskan pukulan ke wajahisterinya yang lagi menderita stroke," ujar WahyuHidayat, di Mapolres Malang, Selasa (22/9/2015). 

 

Tersangka memiliki dua orang anak dari dua orang isteriini berhasil diringkus di rumahnyapada Senin 21 September 2015, setelah keluarga korban melaporkankasus ini di Polres Malang.

 

Menurut Wahyukorban sudah dua tahun terakhir tidakbisa berjalan karena lumpuhKorban merupakan isterisah tersangka. Namun ketika jatuh sakittersangkamemilih nikah lagi.

 

Terkait pernikahan keduanyatersangka mengakudilakukan lantaran Paini menderita stroke. "Dia sudahdua kali menderita stroke, makanya saya nikah lagi," terangnya

 

Isteri keduanya JM (40) dinikahi secara sirih. Tersangkamenikah lagi dengan alasan agar isteri kedua ini bisamemperhatikan dan merawat Paini yang dalam keadaansakit.

 

Sementara tersangka bekerja mencari telur semutangkrang untuk dijual. Dari pernikahannya inimerekamemiliki dua orang putra. Anak pertama diadopsisementara anak bungsu merupakan hasil perkawinandengan Paini.  

 

Berdasarkan hasil investigasipenyidik bagianPerlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang menyimpulkanluka lebam di pipi dan rongga matakorban diduga akibat pukulan tangan kosong pelaku.

 

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannyatersangka yang kini mendekam di balik jeruji besi PolresMalang, dijerat dengan Pasal 44 ayat (1) dan (4) UU RI Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasandalam Rumah Tangga (KDRT).

 

sourcehttp://daerah.sindonews.com/read/1047185/23/istri-muda-disayang-istri-pertama-dipukuli-karena-stroke-1442915958